meracik prosa keindahan makna dan fonetik
kata hati:
"kau kemanakan rasamu"
tulisan-tulisanmu yang muncul tiba-tiba
sebagai manifestasi gundah dan ceriamu.
di seberang sana pujangga-pujangga sibuk mereka ulang
menata kembali diksi-diksi yang mustahil kiranya jika digabung
mereka dari nol, kosong. sama sepertimu sekarang.
dalam bahasa agama mereka terus istikomah berfikir dalam peraduannya
tak usahlah putus asa. mereka juga pernah sepertimu
ndak jelas, berhenti tengah jalan, hilang semangat, wa ala alih wa ashabih
mulailah berbuat,
bukankah kau sendiri yang sering menyuarakan
"jangan tunggu termotivasi baru berbuat, berbuatlah niscaya anda akan termotivasi"
nanda, kau bisa merasakan perbedaan hawa positif dan negatif.
hidup ini pilihan. segeralah memilih.
dariku untukku, nanda. lihat gambar plato ini.
dia dikenang meski kafir, lihat aristoteles yang menjadi bangunan pikran Averoes yang kau idolakan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar